Minggu, 20 November 2016

'Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama'.

Judul di atas adalah tema NGAYOGJAZZ tahun 2016 ini.
Ngayogjazz adalah festival musik jazz tahunan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang diselenggarakan oleh para seniman dan komunitas musik jazz lokal yogyakarta sejak tahun 2007.




Tema ini terinspirasi dari Pupuh Sinom Serat Wedhatama karya Mangkunegara IV 'Amemangun Karyenak Tyasing Sasama' bermakna "berbuat untuk menyenangkan hati sesama manusia". Artinya Ngayogjazz 2016 ini diharapkan bisa menebar kebaikan kepada orang lain, membuat bahagia bagi semua yang nonton. Dari panitia juga menjelaskan
'Hamemangun Karyenak Jazzing Sasama' juga bisa diartikan sebagai membangun karya jazz yang indah untuk membahagiakan sesama manusia. Sesuai dengan temanya, acara Ngayogjazz diharapkan bisa menjadi sebuah oase kesejukan dalam berkehidupan bersama.Tema ini diharapkan bisa menyebarkan semangat untuk berbuat kebaikan dan menyebarkan kebahagiaan kepada semua orang. Bukan cuma bagi penyelenggara yang dalam hal ini panitia dan warga desa setempat, tetapi juga kepada pengisi acara dan penonton yang hadir hingga masyarakat luas.

Tema ini muncul karena peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di negeri kita yang kian memanas dan menyedihkan juga bisa menjadi ancaman keutuhan NKRI. Bukan cuma peristiwa aktualnya aja yang bikin 'panas' hati, dunia media sosial juga jadi wadah untuk saling tuding, nyinyir, bahkan seakan sengaja untuk menciptakan permusuhan yang dipicu oleh pihak-pihak nggak bertanggung jawab. Kita seadar masih punya semboyan negara 'Bhinneka Tunggal Ika', yang bermakna bahwa kita semua berbeda-beda tapi tetap satu jua. Tetap satu jua ini berarti kita hidup berdampingan dan rukun dalam perbedaan yang ada.




Seperti Ngayogjazz sebelum-sebelumnya, acara musik jazz ini tetap diadakan di sebuah padukuhan. Kali ini Padukuhan Kwagon, Desa Sidorejo, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dipilih sebagai tuan rumah Ngayogjazz 2016. Euforia masyarakat padukuhan yang terkenal sebagai sentra industri genteng ini sangat terasa dalam menyambut acara yang akan digelar mulai jam 10.00 WIB ini. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya keterlibatan masyarakat Kwagon dalam menghias padukuhan. Bahkan sebuah workshop artistik yang diinisiasi Ngayogjazz bersama Frog House, sebuah komunitas kebudayaan di Yogyakarta, diikuti dengan antusias oleh warga Kwagon.Bukan cuma warga lokal aja yang berpartisipasi dengan suka hati, komunitas-komunitas seni dari luar kota Yogyakarta, mahasiwa, sampai turis manca negara juga berpartisipasi. 





 





Para pengisi Ngayogjazz tahun ini, ada Monita Tahalea, Fariz RM, Tohpati And Friends, Bonita & The Hus Band, Shadow Puppet dan Harvey Malaihollo, Nikita Dompas featuring Mian Tiara, Momo dan Parabiru, Ricad Hutapea Featuring Renata Tobing, Sono Seni Ensamble, Komunitas Jazz Jogja, hingga komunitas-komunitas jazz dari seluruh Indonesia.Selain itu, juga ada atraksi kesenian tradisional seperti karawitan, kirab bregada, hingga hadrah. Ini bukti menjadi sebuah perayaan dengan semangat berbagi kebahagiaan bagi semua orang yang hadir. 

 

Ngayogjazz ini adalah sebuah acara gratis. Ngayogjazz memang hadir untuk menghibur dan mengajak kita menikmati jazz yang selama ini terkesan 'wah' dan eksklusif, misalnya tempat atau biaya nonton yang bisa jadi mahal. Ngayogjazz menawarkan konsep menikmati jazz yang merakyat tapi tetap berkelas. Jadi, para penonton nggak punya alasan bahwa menonton jazz adalah  musik berat

Sampai tahun depan ya Honn!

Pict by : Mufidz As. 



Senin, 06 Juni 2016

"Singapura! Sehari saja... lah!"


Cerita Journey saya Maret 2012...
Terbangun oleh petugas Costum pemeriksa passport dan menandatangani bahwa kami resmi keluar Malaysia. Satu jam kemudian kami dipersilakan turun kereta untuk menuju pemeriksaan imigrasi dan mengambil ijin masuk Singapura. Begitu keluar Stasiun Woodsland KTM  kami sudah tiba di Singapura. Naik Bus dari  Woodsland sta khusus  MRT Singapore menuju Central Park lalu jalan kaki ke Merlion Park yang ada patung kepala singa sangat ngehits itu.  Di depan kepala singa itu terbentang teluk dan di seberangnya ada tempat yang berdiri sebuah hotel dengan menyangga sebuah bangunan lagi di atasnya  seperti sebuah kapal : Marina  Bay.


*istirahat dulu di bawah jembatan ah... (namanya juga nggembel ahay! kangennya juga tempat seperti ini!)




Setelah sarapan dan istirahat sejenak kami melanjtkan jalan kaki mengitari Bay.... dan menuju Marina Bay untuk membeli tiket FunVee City Tour



Funvee City Tour adalah bus bertingkat dengan atap terbuka (Double Decker), memungkinkan kamu untuk mengunjungi 30 objek wisata. Kamu akan berpetualang mengelilingi kota Singapore dipandu oleh funvee city tour’s funbassador. Perjalanan kamu akan dimulai di Singapore Flyer kemudian bus akan melewati Esplanade Bridge, dimana kamu bisa mengambil gambar Marina Bay Sands, menuju Merlion Park dan Lau Pa Sat (Pasar Festival). Di sana kamu akan melihat Tooth Relic Buddha Temple. Selanjutnya kamu akan disuguhkan dengan pemandangan Singapura yang modern di Clarke Quay dan diteruskan ke Botanic Gardens. Kemudian kamu akan dibawa kembali ke kehidupan kota yang serba cepat, Orchard Road, hingga akhirnya kembali kembali ke Singapore Flyer. Tiket yang harus dibayar untuk petualangan berulang ini adalah S$. 19.00. Lagi lagi di Chinatown kami berhenti dan turun untuk jalan-jalan sejenak. Chinatown Singapore sangat berbeda dari Malaysia apalagi di Indonesia.... di sini sangat bersih tanpa sampah bahkan musim hujan seperti ini pun gak ada air tergenang. Melewati Pagoda St, Temple St, kami foto-foto sebentar.







Lalu saya tertarik dengan keberaadan sebuah Masjid bersejarah di lokasi ini. Masjid Jame Chulia Masjid ini dibangun pada tahun 1826, Jamae Chulia Mosque atau Mesjid Jamae Chulia adalah yang pertama dari tiga mesjid di Chinatown yang dibangun oleh Chulias, seorang Tamil Muslim dari Pantai Koromandel di India Selatan. Bersama dengan tetangganya, Sri Mariamman Temple, masjid berdiri di lokasi yang didominasi etnis Cina.




Dengan FunVee City Tour kami melanjutkan perjalanan sekalian kembali ke Woodsland Checkpoint, kami berhenti di orchard-road-singapore
Lalu kami menuju subway MTR dan langsung menuju Woodsland Sta lalu ke Woodsland Check point dan Balik ke Kuala Lumpur dengan Kereta KTM Senandung Sutra kelas Coc (tidur)





Pukul 06.00 tiba di KL kami langsung mandi di sta Sentral  lalu sarapan di Sentral Food Court, nyantai sejenak, lalu kami naik Bus ke Bandar KLIA untuk kembali ke Yogyakarta dengan Air Asia tentunya .


Kamis, 02 Juni 2016

MENARI MENGAMBANG di KEDUNG TUMPANG


Perjalanan kali ini saya melirik Jawa Timur bagian selatan. Ya... Tulung Agung menjadi stasiun pemberhentian saya hari itu.

KEDUNG TUMPANG
1,5 jam dari kota Tulung Agung
6 jam dari Surabaya
7 jam dari Yogyakarta
Lokasi ini terletak di tempat yang cukup sulit diakses. Pantai ini secara administratif masuk desa Pucanglaban kec Pucanglaban, Tuluangagung. Kendaraan yang paling cocok untuk sampai ke lokasii ini adalah sepeda motor karna kondisi jalan yang cukup sempit dan berupa makadam. Lokasi ini dapat diakses dengan mengambil rute yang sama dengan pantai Molang
Selain gugusan karang yang dipenuhi lubang alami di sana-sini, di sekitar Kedung Tumpang kita juga akan menemukan sebuah air terjun. Debit air di air terjun ini memang tidak besar namun cukup untuk berbilas. Lokasi air terjun ini berada di ujung barat Kedung Tumpang
Setelah melihat Kedung Tumpang ini mengingatkan saya pada "Angel Billabong" di Noesa Penida Propinsi Bali... yang sebenarnya adalah sebuah muara sungai... namun Kedung Tumpang tak kalah Indahnya.





Saya tidak menyebutnya pantai karena kita tidak akan menemukan pantai dengan pasir landai sampai ketengah laut namun yang kita temui adalah gugusan tebing karang sepanjang 2 kilometer. di sepanjang gugusan tebing karang terdapat kolam-kolam alami yang sangat indah, jernih menggoda untuk disambangi. Kolam-kolam ini terbentuk alami dari erosi yang disebabkan ombak laut. Namun anda harus tetap hati-hati kalau ingin berenang di sini. 










Anda hanya bisa dan berkesempatan berenang kalau kondisi laut sedang surut. Biasanya dari pagi sampai jam 3 sore, atau anda akan terhempas oleh ombak besar ke dinding-dinding karang yang tajam, karena terkadang ombak pantai selatan memang sulit untuk diprediksi.
Dari tempat parkir sampai ke kedung ini anda harus menuruni bukit sedikit terjal selama 30 menit. Tali tambang sudah tersedia untuk pegangan anda.





lesson learn :
kenakan alas kaki outdoor.
ikuti petunjuk penjaga pantai ( meski belum resmi namun mereka sangat membantu kita terutama dalam memperkirakan pasang surut laut)
bawa sampah anda kembali dan buang di tempatnya.

selamat jalan-jalan.

Ada saat belajar dalam suatu perjalanan

Kali ini mengenai Kuliner.

Pukul 13.00 WIB kereta Malioboro Ekspres yang saya tumpangi akhirnya berhenti sesaat di stasiun Tulung Agung sebelum kemudian melanjutkan tujuan akhirnya kota Malang. Tulung Agung adalah stasiun pemberhentian saya. Saya turun dari kereta menuju pintu keluar stasiun yang tergolong kecil tetapi bersih ini.
Rasa penat lama di kereta membawa saya untuk menyambangi sebuah warung kopi di parkiran stasiun. Namanya saja warung kopi "Stasiun". Menu minumannya disesuaikan dengan nama -nama stasiun di pulau Jawa. Saya memesan " kopi hitam Solo Balapan". Lumayan enak untuk membangunkan semangat saya. Warung kopi ini sangat unik penataan nya. Dari disain interiornya saya sudah curiga kalau warung ini milik warga asing yang mempunyai romantisme di Indonesia. Ternyata benar setelah saya buktikan dengan melihat sebuah poster peresmian kofisyop ini yang ditandatangani oleh 6 orang yang empat diantaranya nama-nama asing, nama Belanda.






Kuliner Malam.
Setelah santai sejenak di rumah seorang kawan, kami melanjutkan perjalanan kuliner makan malam. Saya dibawa ke sebuah rumah makan yang konsepnya sangat sederhana seperti warung-arung lainnya. di lokasi Pasar Sore Lama yang letaknya di utara stasiun kami menikmati Soto Garang Asem mBah Kandar. Soto ini sudah sangat terkenal rupanya. Kami datang sedikit terlambat karena ada beberapa lauk favorit yang sudah habis dibeli pelanggan. Soto Garang Asem ini sangat unik. selain kuahnya yang kuning santan dengan bumbu garang asem, dengan sayur (hanya) tauge dan dihidangkan dengan taburan kacang. Disini kita juga bisa memilih bermacam lauk pauk seperti sate ati, empal, jerohan dan limpa goreng.
harga satu mangkok soto garangasem ini dipatok Rp. 9K saja.



Kuliner Pagi (sarapan)
Pagi harinya sebelum kami jalan-jalan ke luar Tulung Agung, kami menyempatkan sarapan di suatu warung Nasi Pecel  rumahan di Jl. Pahlawan daerah Kedung Waru. Selain nasi Pecel di sini juga menyediakan lauk pauk yang sangat lengkap sampai kue kue atau jajanan yang bisa dibawa pulang. Nasi Pecel dengan pilihan lauk rempeyek kacang, ikan teri atau kedelai, anda juga bebas memilih tambahan lauk sesuka anda, dari daging empal, usus, babat, ati ampela dsb. Warung Ini Ancer-ancernya kalau anda sudah mencapai daerah Kedung Waru, anda akan melihat patung polisi, nah dari patung polisi itu ambil arah ke utara sekitar 100 meter.  Seoertinya anda harus datang pagi-pagi jika ingin sarapan di sini, warung ini buka pukul 06.00 wib dan biasanya pukul 08.00 sudah habis. satu pring atau pincuk pecel ini dipatok harga Rp. 6K saja.



 Kuliner Siang
Lontong Bakso Urat di depan RS Dr. Iskak menjadi jawaban rasa lapar kami siang itu.harga satu mangkok Lontong Bakso Urat  ini dipatok Rp. 10K saja.



Lesson Learned :
datanglah ke sebuah tempat, cobalah kuliner setempat, rasakan perbedaannya.
Soto misalnya, anda bisa menemukannya di seluruh  daerah di Nusantara dan mempunyai cita rasa masing masing.
rasa tidak enak atau tidak cocok dengan lidah anda, belum tentu tidak enak menurut lidah lokal. jadi dalam rasa pun kita akan bisa memahami keberagamannya.

Minggu, 29 Mei 2016

Bukan Perayaan Lampion Bukan pula ajang kumpul wisata


Merasakan prosesi Waisak 2560 BE/2016 
di Candi Sewu Jawa Tengah



Pada Waisak 2560 Buddhis Era / tahun 2016 ini, saatnya mewujudkan keinginan saya untuk merasakan prosesinya di candi Sewu Prambanan.
Seminggu sebelum hari H, saya mencoba menghubungi seorang kawan yang aktif mengikuti kegiatan-kegiatan ke Buddha an. Saya minta ijin agar bisa mengikuti seluruh prosesi perayaan Waisak. Saya tidak mau hanya sebagai penonton di luar pagar, tetapi saya ingin merasakan bagaimana syahdunya prosesi itu.



Titik Purnama Tri Suci Waisak kali ini pada tanggal 22 Mei 2016 pukul 04.15. Setelah jadwal kami peroleh, kami berangkat dari mepo pukul 23.30. Sampai di Candi Sewu sudah banyak umat Buddha di sana, mereka datang dari berbagai daerah. Sudah banyak bus yang parkir di sana. Peserta prosesi dipersilakan menempatkan diri di tenda yang sudah disediakan panitia, di bagian belakan ada beberapa tenda layanan kesehatan dan tenda konsumsi. Peserta disediakan makanan dan minuman secara gratis.



Sambil menunggu prosesi Pradaksina, peserta dipersilakan duduk dengan tenang.
Pukul 01.00 Pradaksina di mulai. Pradaksina adalah upacara mengelilingi candi dengan doa mantra yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Diawali dengan para Bikkhu, Biksu dan Bantee, lalu disusul oleh seluruh peserta upacara, setiap peserta mendapat satu tangkai bunga sedap malam untuk dibawa mengelilingi candi sewu. Peserta sebanyak 3000 umat Budha (menurut jumlah yg dihitung panitia) dari wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta mengikuti rangkaian ritual Waisak ini. Setelah selesai satu putaran para peserta mendapat satu botol air berkah, lalu dipersilakan duduk kembali di tempat semula. Acara selanjutnya mendengarkan Puja Bhakti, sambutan dari kementrian agama, Meditasi dan diakhiri dengan detik-detik Waisak 2560 BE.

Tema Perayaan Waisak tahun ini adalah "Transformasi Mental dengan Damai dan Harmoni".



Tentang Candi Sewu.
Candi Sewu atau nama sebenarnya adalah Manjusrighra merupakancandi Buddha yang dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Borobudur dan Prambanan. Meskipun aslinya memiliki 249 candi, oleh masyarakat setempat candi ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribu dalam bahasa Jawa. Penamaan ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.

Secara administratif, kompleks Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.


Sabtu, 28 Mei 2016

Kuliner Khas Indonesia Timur di Yogyakarta

Indonesia dengan keberagaman budayanya tentu saja sangat beragam juga kekhas an
kulinernya. Setiap suku bangsa tentu mempunyai ciri khas dalam rasa dan cara memasak suatu masakan. Jika kita berani melakukan perjalanan, mengenal adat istiadat, kebiasaan masyarakat, sudah seharusnya kita mempunyai keberanian untuk mencoba kuliner daerah di setiap tempat yang anda kunjungi, kecuali anda sangat nyaman dalam zona kebosanan.

Rasa Sayange,  adalah salah satu tkp anda untuk menantang lidah anda dalam pertempuran rasa. Menu ikan bakar ada di sana. Baracuda, Kerapu, Kembung, Baronang, Bawal, Udang, Cumi-cumi siap diolah untuk anda coba. Ikan di warung ini tersedia dalam keadaan segar. Bila saat makan tiba-tiba merasakan ikan yang sedang Anda makan tersebut sudah tak segar lagi, Anda bisa menukarnya tanpa harus membayar lagi.

Untuk menikmati ikan-ikan segar itu, kita cukup merogoh kocek sekitar Rp 20.000 saja. Itu sudah satu paket, termasuk ikan, nasi, sayur mayur yang begitu banyak, minuman dan sambal.

Colo-colo, ikan Bumbu kuning, ca Kangkung, Bunga Pepaya dan Papeda tentunya menjadi teman makan siang anda. Tak lepas dr nasi anda juga boleh mencoba makanan pokok lain, seperti pisang, ubi, uli dan kasbi misalnya,  semua direbus dan siap dihidangkan untuk makan siang anda. Selamat Selamat menari dengan lidah anda!








Warung Makan Bu Ning Rasa Sayange Khas Indonesia Timur berlokasi di Jalan Jetis Pasiraman No. 11 Yogyakarta, atau tepat berada di bagian utara Tugu Jogja.


Rabu, 25 Mei 2016

Mengejar Sunrise di gunung "Banyak Angkrem".


Pegunungan Menoreh adalah kawasan pegunungan/perbukitan yang membentang di wilayah barat Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, sebelah timur Kabupaten Purworejo dan sebagian Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Pegunungan ini sekaligus menjadi batas alamiah bagi ketiga Kabupaten dari dua Provinsi tersebut



Perbukitan Menoreh adalah Surga tersembunyi yang belum banyak terjamah oleh para petualang. Gunung Banyak angkrem salah satunya. Warga sekitar menyebutnya karena bentuk Gunung yang mirip Banyak sedang Angkrem atau mirip "Angsa sedang mengerami telur-telurnya" . Gunung Banyak Angkrem terletak di Desa Kalirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Banyak titik awal dan jalur pendakian yang bisa dilalui. Dari kabupaten Purworejo atau Kabupaten Magelang. Di sini belum ada Basecamp resmi, jadi para pendaki yang akan ke Banyak Angkrem bisa memulai dari 2 Desa yang berbeda Kabupaten, yaitu Desa Kalirejo, Salaman Kabupaten Magelang dan Desa Pekacangan Kabupaten Purworejo, sehingga bisa dikatakan bahwa 2 Desa beda Kabupaten itu mengapit Gunung Banyak Angkrem. Rute melalui Salaman kabupaten Magelang adalah rute yang saya pilih. Apabila anda dari area candi Borobudur, sekitar rumah-rumah parkiran atau penitipan sepeda motor anda ambil lurus ke barat ke arah Salaman, setelah anda melihat rumah makan "cipta rasa" di sebelah kiri dengan cat berwarna merah, pelankan kendaraan anda, kemudian ada jalan ke kiri masuk ke sebuah kampung atau desa, ikuti saja terus jalan itu sampai ketemu perempatan kecil, ambil lurus saja, sampai anda melihat tanda tulisan dusun Mlangen, desa Menoreh. Lurus saja sampai ketemu pos ronda yang memberi petunjuk tulisan ke Banyak Angrem yg di depannya ada sebuah masjid dusun Jetis. 





Mengikuti petunjuk itu artinya kita ke lokasi awal pendakian, bagi yang menggunakan mobil hanya bisa berhenti dan parkir di sini, sementara anda yang menggunakan sepeda motor bisa meneruskan perjalanan sampai ke sebuah gubug paling atas dan parkir di situ. Waktu yang tepat untuk ke Gunung Banyak Angkrem adalah pada pagi hari, saat dimana sunrise khas menoreh menampakkan kecantikannya. Pada pagi hari hampir semua Gunung di Jawa tengah kelihatan jelas dan gagah. mulai dari Gunung tidar, "Triple S" Sumbing, Sindoro, Slamet, Ungaran, Andong dan "Double M" Merapi Merbabu yang nampak sangat jelas di Depan mata. 
















Start Pendakian sebaiknya pada pukul 3 pagi atau camping sekalian di puncaknya. Banyak Angkrem mempunyai 2 puncak yang terdiri dari puncak bayangan dan puncak sejati. untuk mencapai puncak sejati cukup berbahaya karena harus melalui batu dengan latar bukit curam yang tentu saja sangat mungkin bila kita terpeleset. Jadi disarankan agar ketika kondisi licin alangkah baiknya bila kita tidak naik ke puncak sejati karena batunya berlumut dan pijakan kakinya sangat terbatas. Nah itulah gambaran singkat salah satu surga tersembunyi di bukit menoreh, walaupun tak setenar spot-spot yang lain, Gunung Banyak Angkrem punya keistimewaan tersendiri yang layak disebut sebagai Surga Tersembunyi . Waktu yang tepat untuk ke Gunung Banyak Angkrem adalah pada pagi hari, saat dimana sunrise khas menoreh menampakkan kecantikannya. Pada pagi hari hampir semua Gunung di Jawa tengah kelihatan jelas dan gagah. mulai dari Gunung tidar, "Triple S" Sumbing, Sindoro, Slamet, Ungaran, Andong dan "Double M" Merapi Merbabu yang nampak sangat jelas di Depan mata. Start Pendakian sebaiknya pada pukul 3 pagi atau camping sekalian di puncaknya. Banyak Angkrem mempunyai 2 puncak yang terdiri dari puncak bayangan dan puncak sejati. untuk mencapai puncak sejati cukup berbahaya karena harus melalui batu dengan latar bukit curam yang tentu saja sangat mungkin bila kita terpeleset. Jadi disarankan agar ketika kondisi licin alangkah baiknya bila kita tidak naik ke puncak sejati karena batunya berlumut dan pijakan kakinya sangat terbatas. Nah itulah gambaran singkat salah satu surga tersembunyi di bukit menoreh, walaupun tak setenar spot-spot yang lain, Gunung Banyak Angkrem punya keistimewaan tersendiri yang layak disebut sebagai Surga Tersembunyi .

"Ingat! selalu bawa turun sampahmu karena sampah plastik tak akan pernah hancur ditelan zaman"